Rifqi Belajar

Lagi corat coret buku, belajar menulis....

Wiring StepUp Transformer

Wiring connection of main transformator st18

Maintain of solenoid

Pengecekan solenoid, termasuk kebersihan, kondisi membran, seal, dsb.

Anto sedang memeriksa trafo

Pengecekan connection bus koneksi input auxiliary transformator...

PLANT CCPP

..... Power Plant Combine Cycle 135 MW .....

Thermocopel

..... Thermocopel Thrust Bearing Type K .....

Wednesday, 6 October 2010

METODE PENTANAHAN TITIK NETRAL


Metoda Pentanahan Titik Netral:
1. Pentanahan Titik Netral Tanpa Impedansi (Pentanahan Langsung/Solid Grounding)

Sistem pentanahan langsung adalah dimana titik netrral sistem dihubungkan langsung dengan tanah, tanpa memasukkan harga suatu impedansi.
Pada sistem ini bila terjadi gangguan phasa ke tanah akan selalu mengakibatkan terganggunya saluran (line outage), yaitu gangguan harus di isolir dengan membuka pemutus daya. Salah satu tujuan pentanahan titik netral secara langsung adalah untuk membatasi tegangan dari fasa-fasa yang tidak terganggu bila terjadi gangguan fasa ke tanah.

Keuntungan :
- Tegangan lebih pada phasa-phasa yang tidak terganggu relatif kecil
- Kerja pemutus daya untuk melokalisir lokasi gangguan dapat dipermudah, sehingga letak gangguan cepat diketahui
- Sederhana dan murah dari segi pemasangan
Kerugian :
- setiap gangguan phasa ke tanah selalu mengakibatkan terputusnya daya
- arus gangguan ke tanah besar, sehingga akan dapat membahayakan makhluk hidup didekatnya dan kerusakan peralatan listrik yang dilaluinya.


Sumber: Pentanahan Titik Netral

Tuesday, 5 October 2010

SCADA


SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersbut. Sistem SCADA tidak hanya digunakan dalam proses-proses industri, misalnya, pabrik baja, pembangkit dan pendistribusian tenaga listrik (konvensional maupun nuklir), pabrik kimia, tetapi juga pada beberapa fasilitas eksperimen seperti fusi nuklir. Dari sudut pandang SCADA, ukuran pabrik atau sistem proses mulai dar 1.000an hingga 10.000an I/O (luara/masukan), namun saat ini sistem SCADA sudah bisa menangani hingga ratusan ribu I/O.

Ada banyak bagian dalam sebuah sistem SCADA. Sebuah sistem SCADA biasanya memiliki perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler, jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI (Human Machine Interface), piranti komunikasi dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua itu menjadi satu sistem, istilah SCADA merujuk pada sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini biasanya melakukan pemantauan data-data dari berbagai macam sensor di lapangan atau bahkan dari tempat2 yang lebih jauh lagi (remote locations).

Sistem pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host pusat atau master (biasa dinamakan sebagai master station, master terminal unit atau MTU), satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan (biasa dinamakan remote stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk memantau dan mengontrol elemen-elemen data-data di lapangan. Sebagian besar sistem SCADA banyak memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka (open-loop) dan banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada beberapa elemen merupakan kontrol kalang-tertutup (closed-loop) dan/atau menggunakan komunikasi jarak dekat.

Sistem yang mirip dengan sistem SCADA juga bisa kita jumpai di beberapa pabrik proses, perawatan dan lain-lain. Sistem ini dinamakan DCS (Distributed Control Systems). DCS memiliki fungsi yang mirip dengan SCADA, tetapi unit pengumpul dan pengontrol data biasanya ditempatkan pada beberapa area terbatas. Komunikasinya bisa menggunakan jaringan lokal (LAN), handal dan berkecepatan tinggi.

SCADA Pada Sistem Tenaga Listrik

Fasilitas SCADA diperlukan untuk melaksanakan pengusahaan tenaga listrik terutama pengendalian operasi secara realtime. Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit), sebuah Master Station / RCC (Region Control Center), dan jaringan telekomunikasi data antara RTU dan Master Station. RTU dipasang di setiap Gardu Induk atau Pusat Pembangkit yang hendak dipantau. RTU ini bertugas untuk mengetahui setiap kondisi peralatan tegangan tinggi melalui pengumpulan besaran-besaran listrik, status peralatan, dan sinyal alarm yang kemudian diteruskan ke RCC melalui jaringan telekomunikasi data. RTU juga dapat menerima dan melaksanakan perintah untuk merubah status peralatan tegangan tinggi melalui sinyal-sinyal perintah yang dikirim dari RCC.

Dengan sistem SCADA maka Dispatcher dapat mendapatkan data dengan cepat setiap saat (real time) bila diperlukan, disamping itu SCADA dapat dengan cepat memberikan peringatan pada Dispatcher bila terjadi gangguan pada sistem, sehingga gangguan dapat dengan mudah dan cepat diatasi / dinormalkan. Data yang dapat diamati berupa kondisi ON / OFF peralatan transmisi daya, kondisi sistem SCADA sendiri, dan juga kondisi tegangan dan arus pada setiap bagian di komponen transmisi. Setiap kondisi memiliki indikator berbeda, bahkan apabila terdapat indikasi yang tidak valid maka operator akan dapat megetahui dengan mudah.

Fungsi kendali pengawasan mengacu pada operasi peralatan dari jarak jauh, seperti switching circuit breaker, pengiriman sinyal balik untuk menunjukkan atau mengindikasikan kalau operasi yang diinginkan telah berjalan efektif. Sebagai contoh pengawasan dilakukan dengan menggunakan indikasi lampu, jika lampu hijau menyala menunjukkan peralatan yang terbuka (open), sedang lampu merah menunjukkan bahwa peralatan tertutup (close), atau dapat menampilkan kondisi tidak valid yaitu kondisi yang tidak diketahui apakah open atau close. Saat RTU melakukan operasi kendali seperti membuka circuit breaker, perubahan dari lampu merah menjadi hijau pada pusat kendali menunjukkan bahwa operasi berjalan dengan sukses.

Operasi pengawasan disini memakai metode pemindaian (scanning) secara berurutan dari RTU-RTU yang terdapat pada Gardu Induk-Gardu Induk. Sistem ini mampu mengontrol beberapa RTU dengan banyak peralatan pada tiap RTU hanya dengan satu Master Station. Lebih lanjut, sistem ini juga mampu mengirim dari jarak jauh data-data hasil pengukuran oleh RTU ke Master Station, seperti data analog frekuensi, tegangan, daya dan besaran-besaran lain yang dibutuhkan untuk keseluruhan / kekomplitan operasi pengawasan .

Keuntungan sistem SCADA lainnya ialah kemampuan dalam membatasi jumlah data yang ditransfer antar Master Station dan RTU. Hal ini dilakukan melalui prosedur yang dikenal sebagai exception reporting dimana hanya data tertentu yang dikirim pada saat data tersebut mengalami perubahan yang melebihi batas setting, misalnya nilai frekuensi hanya dapat dianggap berubah apabila terjadi perubahan sebesar 0,05 Herzt. Jadi apabila terjadi perubahan yang nilainya sangat kecil maka akan dianggap tidak terjadi perubahan frekuensi. Hal ini adalah untuk mengantisipasi sifat histerisis sistem sehingga nilai frekuensi yang sebenarnya dapat dibaca dengan jelas.

Master Station secara berurutan memindai (scanning) RTU-RTU dengan mengirimkan pesan pendek pada tiap RTU untuk mengetahui jika RTU mempunyai informasi yang perlu dilaporkan. Jika RTU mempunyai sesuatu yang perlu dilaporkan, RTU akan mengirim pesan balik pada Master Station, dan data akan diterima dan dimasukkan ke dalam memori komputer. Jika diperlukan, pesan akan dicetak pada mesin printer di Master Station dan ditampilkan pada layar monitor.

Siklus pindai membutuhkan waktu relatif pendek, sekitar 7 detik (maksimal 10 detik). Siklus pindai yaitu pemindaian seluruh remote terminal dalam sistem. Ketika Master Station memberikan perintah kepada sebuah RTU, maka semua RTU akan menerima perintah itu, akan tetapi hanya RTU yang alamatnya sesuai dengan perintah itulah yang akan menjalankannya. Sistem ini dinamakan dengan sistem polling. Pada pelaksanaannya terdapat waktu tunda untuk mencegah kesalahan yang berkaitan dengan umur data analog.

Selain dengan sistem pemindaian, pertukaran data juga dapat terjadi secara incidental ( segera setelah aksi manuver terjadi ) misalnya terjadi penutupan switch circuit breaker oleh operator gardu induk, maka RTU secara otomatis akan segera mengirimkan status CB di gardu induk tersebut ke Master Station. Dispatcher akan segera mengetahui bahwa CB telah tertutup.

Ketika operasi dilakukan dari Master Station, pertama yang dilakukan adalah memastikan peralatan yang dipilih adalah tepat, kemudian diikuti dengan pemilihan operasi yang akan dilakukan. Operator pada Master Station melakukan tindakan tersebut berdasar pada prosedur yang disebut metode “select before execute (SBXC)“, seperti di bawah ini:

1.) Dispatcher di Master Station memilih RTU.

2.) Dispatcher memilih peralatan yang akan dioperasikan.

3.) Dispatcher mengirim perintah.

4.) Remote Terminal Unit mengetahui peralatan yang hendak dioperasikan.

5.) Remote Terminal Unit melakukan operasi dan mengirim sinyal balik pada Master Station ditunjukkan dengan perubahan warna pada layar VDU dan cetakan pesan pada printer logging.

Prosedur di atas meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan operasi.

Jika terjadi gangguan pada RTU, pesan akan dikirim dari RTU yang mengalami gangguan tadi ke Master Station, dan pemindaian yang normal akan mengalami penundaan yang cukup lama karena Master Station mendahulukan pesan gangguan dan menyalakan alarm agar operator dapat mengambil tindakan yang diperlukan secepatnya. Pada saat yang lain, pada kebanyakan kasus, status semua peralatan pada RTU dapat dimonitor setiap 2 detik, memberikan informasi kondisi sistem yang sedang terjadi pada operator di Pusat Kendali (RCC).

Hampir semua sistem kendali pengawasan modern berbasis pada komputer, yang memungkinkan Master Station terdiri dari komputer digital dengan peralatan masukan keluaran yang dibutuhkan untuk mengirimkan pesan-pesan kendali ke RTU serta menerima informasi balik. Informasi yang diterima akan ditampilkan pada layar VDU dan/atau dicetak pada printer sebagai permanent records. VDU juga dapat menampilkan informasi grafis seperti diagram satu garis. Pada RCC (pusat kendali), seluruh status sistem juga ditampilkan pada Diagram Dinding (mimic board), yang memuat data mengenai aliran daya pada kondisi saat itu dari RTU.


INVERTER

Pengertian Inverter

merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengubah tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik dan frekuensinya dapat diatur. Inverter ini sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter (yang berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi dc serta menghilangkan ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter (yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang dapat diatur-atur). Inverter juga memiliki sebuah sirkuit pengontrol.


Prinsip Kerja Inverter

Inverter 1 Fasa
Pada dasarnya inverter merupakan sebuah alat yang membuat tegangan bolak-balik dari tegangan searah dengan cara pembentukan gelombang tegangan. Namun gelombang tegangan yang terbentuk dari inverter tidak berbentuk sinusoida melainkan berbentuk gelombang dengan persegi. Pembentukan tegangan AC tersebut dilakukan dengan menggunakan dua pasang saklar. Berikut ini merupakan gambar yang akan menerangkan prinsip kerja inverter dalam pembentukan gelombang tegangan persegi.

Inverter 3 fasa

Pada dasarnya prinsip kerja pada inverter 3 Phasa sama dengan inverter 1 phasa. Yaitu dengan mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang beragam. Dimana tegangan arus DC ini dihasilkan oleh sirkuit converter untuk kemudian diubah lagi menjadi arus AC oleh sirkuit inverter.


Download artikelnya: Teori Dasar Inverter

Monday, 4 October 2010

Sejarah Daya Listrik

Benjamin Franklin dikenal karena penemuan listrik. Lahir pada 1706, ia mulai mempelajari listrik di tahun 1750 awal. pengamatan-Nya, termasuk eksperimen layang-layang, diverifikasi sifat listrik. Dia tahu petir yang sangat kuat dan berbahaya. Percobaan layang-layang 1752 yang terkenal menampilkan sepotong logam menunjuk di atas layang-layang dan kunci logam di ujung dasar dari string layang-layang. String melewati kunci dan melekat pada stoples Leiden. (Sebuah botol Leyden terdiri dari dua konduktor logam dipisahkan oleh isolator.) Dia memegang string dengan bagian pendek dari sutra kering sebagai isolasi dari energi petir. Dia kemudian terbang layang-layang dalam badai. Dia pertama kali memperhatikan bahwa beberapa helai lepas dari string rami berdiri tegak, menghindari satu sama lain. (Rami adalah tanaman Amerika abadi digunakan dalam tali keputusan oleh Indian.) Dia melanjutkan untuk menyentuh kunci dengan menyerah dan menerima sengatan listrik keci
Antara 1750 dan 1850 ada banyak penemuan besar dalam prinsip-prinsip listrik dan magnet oleh Volta, Coulomb, Gauss, Henry, Faraday, dan lain-lain. Ditemukan bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet dan medan magnet yang bergerak menghasilkan listrik dalam kawat. Hal ini menyebabkan banyak penemuan seperti baterai (1800), generator (1831), motor listrik (1831), telegraf (1837), dan telepon (1876), plus banyak penemuan menarik lainnya.


Pada 1879, Thomas Edison menciptakan bola lampu yang lebih efisien, mirip dengan yang yang digunakan saat ini. Pada tahun 1882, ia ditempatkan dalam operasi pabrik bersejarah Pearl Street uap-listrik dan langsung pertama saat ini (dc) sistem distribusi di New York City, powering lebih dari 10.000 bola lampu listrik. Pada akhir 1880-an, daya permintaan untuk motor listrik yang diperlukan layanan 24-jam dan secara dramatis meningkatkan permintaan listrik untuk transportasi dan kebutuhan industri lainnya. Menjelang akhir, 1880-an kecil, daerah terpusat distribusi tenaga listrik yang ditaburkan di kota AS. Setiap pusat distribusi terbatas untuk berbagai pelayanan beberapa blok karena inefisiensi transmisi arus searah. Voltase tidak dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan menggunakan sistem arus searah, dan cara untuk untuk mengangkut kekuasaan jarak yang lebih jauh diperlukan.

Untuk mengatasi masalah transportasi listrik jarak jauh, George Westinghouse mengembangkan perangkat yang disebut "transformator." Diperbolehkan transformator Energi listrik yang akan diangkut jarak jauh efisien. Hal ini memungkinkan untuk memasok tenaga listrik ke rumah dan bisnis yang terletak jauh dari pembangkit listrik. Penerapan transformer diperlukan sistem distribusi yang akan dari arus bolak (ac) sebagai lawan jenis arus searah (dc) tipe.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga air Niagara Falls pada tahun 1896 memulai praktek menempatkan pembangkit tenaga pembangkit listrik jauh dari daerah konsumsi. Pabrik Niagara disediakan listrik untuk Buffalo, New York, lebih dari 20 mil jauhnya. Dengan tanaman Niagara, Westinghouse meyakinkan menunjukkan keunggulan transportasi tenaga listrik jarak jauh menggunakan alternating current (ac). Niagara adalah sistem tenaga besar pertama untuk memasok beberapa konsumen besar dengan hanya satu kabel listrik.

Sejak awal 1900-an sistem tenaga listrik arus bolak mulai muncul di seluruh Amerika Serikat. Ini sistem tenaga menjadi saling berhubungan membentuk apa yang kita kenal sekarang sebagai tiga jaringan listrik utama di Amerika Serikat dan Kanada. Sisa dari bab ini membahas istilah-istilah dasar yang digunakan dalam sistem tenaga listrik saat ini berdasarkan sejarah ini.

Sumber: http://electrical-science.blogspot.com